puisi-puisi elton 01

 

Kepada empunya malam

Di sudut paling sepi, paling lirih

Sajak-sajak doa kami gantungkan di sana, pada awan yang kau tinggalkan merana.

Barangkali, selepas malam, embun rindu membasuh puisi yang sedang layu.

Melumat sajak yang sedang terdiam kaku

Lalu berkecambah rima yang sama di sudut kapela.

Barangkali, kau dan Tuhan adalah candu paling nikmat yang sering kuteguk

Kadang bikin pusing, bising dan merinding

Sesekali bikin sepi sendiri lalu pergi.

Entahlah,,

Nice Place, pada musim senja

Sudut nikmat

Pada setiap larik yang hampir lapuk, kita seperti asap yang menyapa langit

Sesekali perlu mengambil jarak lalu sujud dengan sajadah kusut di persimpangan paling sudut

Akh,

aromaMu bak kopi yang sedang bercumbu dengan rokok.

Nikmat sampai di lubuk

Tuhan,

mencintaiMu adalah luka tapi nikmat yang sering kulumat,

berkali-kali menjelma puisi doa  dengan sejuta rindu yang melangit

akh,

Doa-doa kita sudah busuk,

kata-kata sudah lapuk

tapi masih asyik di lubuk.

Nice Place, pada musim senja

11 komentar:

  1. Hahahha maksi o tata yang paling baik dan tidak sombong

    BalasHapus
  2. Mantap Reu. Trus kembangkan potensi yang ada....

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Semacam absurdisme di dlm sunyi tentang Dia yg tak pernah sederhana! Ucapan-ucapan ketat dengan diksi literer yang kuat menjadikan ia sedikit prismatis, keanggunan bahasa puisi yg mahal harganya tdk terbayar oleh rasionalitas modern!

    Mantap Ama! Rokok dan kopi semestinya melahirkan puisi!

    BalasHapus
  5. Keren ade fr.... congrats 👏👏

    BalasHapus

Terima kasih banyak.

Secangkir Puisi

Secangkir Puisi Secangkir puisi kutuangkan dalam gelasmu Inginku, kau teguk penuh gairah. Kau lumat bibir gelas dengan manja. Semoga...