Secangkir
Puisi
Secangkir puisi kutuangkan dalam gelasmu
Inginku, kau teguk penuh gairah.
Kau lumat bibir gelas dengan manja.
Semoga tak kau muntahkan amarah dendam padaku.
Puisi, cerpen, juga catatan ringan sebagai bagian dari serpihan-serpihan perjalanan hidup yang sempat diingat.
Secangkir
Puisi
Secangkir puisi kutuangkan dalam gelasmu
Inginku, kau teguk penuh gairah.
Kau lumat bibir gelas dengan manja.
Semoga tak kau muntahkan amarah dendam padaku.
Ke
Pasar
Ke pasar,
Kita membeli cinta; rupa-rupa rasa dari wajah ayah jatuh di
pinggir jalan yang basah.
Ke pasar,
Kita tawar rindu sejuta; rupa-rupa dahaga dari wajah ibu di
pagi yang subuh.
Ke pasar,
Ayah dan ibu sedang bercumbu dengan keramaian, membaca
puisi yang sunyi di kepala dengan tubuh yang lusuh dan mata yang lesu.
Di pasar,
Kita selalu menenun sunyi di kepala ayah dan rindu di wajah
ibu.
Leda, 02 Des 2023
Tentang Kematian
Itu ribut yang paling sepi
Itu pergi yang tak kunjung kembali
Itu sakit yang sudah selesai
Ya, kematian selalu mengintai kita hingga waktu yang
tepat.
“Kapan?”
“Kita manusia kan?”
Secangkir Puisi Secangkir puisi kutuangkan dalam gelasmu Inginku, kau teguk penuh gairah. Kau lumat bibir gelas dengan manja. Semoga...