Semoga

Seketika,

Tubuhku tak kurawat begitupun hariku.

Hatiku tak kumanja begitupun ragaku.

Di pendopo biara,

Kawan-kawan sedang menyulam tawa dengan benang-benang cerita, menenun hari dengan senyum berbagai rupa.

Sedang di dapur,

Ada yang sedang memasak kisah, dari ribuan tapak kaki yang lelah. Ada yang membakar lupa, ada pula yang menyimpul doa “semoga tak lekas lupa.”

 

Leda, 07 Des 2023

 

Tentang Tubuh

Tubuh menyimpan luka,

Pun lupa pada tapak-tapak yang terluka.

Barangkali kita harus bercinta dengan tubuh sendiri, 

Merasakan debar-debar luka pada helai-helai malam yang panjang.

Leda, 27 Okt. 2023

 


Tuan

Tuan,

Jika tak punya rumah, bolehkah Kau numpang di sini?

Esok yang perawan,

Kau lanjut perjalanan, entah ke mana, entah pada siapa.

Leda, 2023

Ke Pasar

Ke pasar,

Kita membeli cinta; rupa-rupa rasa dari wajah ayah jatuh di pinggir jalan yang basah.

Ke pasar,

Kita tawar rindu sejuta; rupa-rupa dahaga dari wajah ibu yang lusuh.

Ke pasar,

Ayah dan ibu sedang bercumbu dengan keramaian, melafal puisi dengan sunyi di kepala pun tubuh yang lesu di suntuk subuh.

Di pasar,

Kita selalu menenun puisi di kepala ayah ribut rindu di wajah ibu.

Leda, 02 Des 2023


Secangkir Puisi

Secangkir Puisi Secangkir puisi kutuangkan dalam gelasmu Inginku, kau teguk penuh gairah. Kau lumat bibir gelas dengan manja. Semoga...